Acara Grebeg Mulud Dal 1959 Keraton Jogjakarta, Ribuan Warga Saksikan Gunungan Bromo Yang Sakral

oleh -15 Dilihat

BnR News – Gunungan Bromo, sedekah khusus Raja Keraton yang hanya dikeluarkan sekali setiap Tahun Dal, menjadi simbol api semangat yang dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi, menegaskan kedudukannya yang istimewa dalam tradisi Sekaten.

Kepulan asap kemenyan dari anglo di puncak gunungan menambah nuansa mistis, menghadirkan momen penuh makna. Saat tiba di Kedhaton, ubarampe pareden Gunungan Bromo pertama-tama dihaturkan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas, dilanjutkan kepada GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu, GKR Bendara, serta para menantu dan cucu. Setelah itu, pareden dibagikan kepada Sentana Dalem dan Abdi Dalem.

Gunungan Bromo berbeda dari gunungan lainnya. Berbentuk silinder tegak menyerupai Gunungan Estri, tubuhnya dibalut pelepah pisang, dengan puncak menempatkan anglo berisi arang membara untuk membakar kemenyan. Setelah didoakan di Masjid Gedhe, gunungan dibawa kembali ke Cepuri Kedhaton untuk dihaturkan kepada Sri Sultan, keluarga, dan Abdi Dalem.

“Khusus Garebeg Mulud Tahun Dal, Gunungan Bromo dibawa ke Masjid Gedhe untuk didoakan. Setelah itu, gunungan dihaturkan kembali kepada Sri Sultan dan keluarga,” ujar KRT Kusumonegoro, akrab disapa Kanjeng Kusumo, Koordinator Rangkaian Prosesi Garebeg Mulud Dal 1959.

Sumber : instagram/humasjogja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.