Comando Bird Farm Konsisten Cetak Burung Murai Batu Prestasi

oleh -367 Dilihat

Salah Satu Penangkaran Burung Murai Batu Di Kota Solok Sumatera Barat

BnR News – Pekanbaru. Penangkaran murai batu adalah proses pembiakan dan perawatan burung murai batu dalam kandang penangkaran atau aviari. Penangkaran murai batu bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan, terutama bagi pecinta burung dan penghobi.  Namun, perlu diperhatikan juga tentang aspek budidaya, perawatan, dan pemasaran yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Penangkaran murai batu memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang cukup untuk memastikan kelancaran proses produksi dan kesehatan burung. Selain menjadi sebuah peluang usaha, penangkaran burung murai batu dapat mencegah penangkapan liar di habitat aslinya serta dapat menjadi konservasi untuk menjaga ekosistem burung murai batu.

Comando Bird Farm adalah penangkaran burung murai batu yang berada di Kota Solok Sumatera barat, salah satu penangkar burung murai batu yang  konsisten dalam memproduksi anakan burung murai batu prestasi. Proses panjang dilalui dalam perjalanan Comando Bird Farm membangun lingkungan penangkaran yang sehat serta mencari indukan yang tepat buat memaksimalkan hasil produksi murai batu.

Penangkaran Burung Murai Batu Comando BF

Riwayat Penangkaran

Masa Pensiun bisa jadi momen yang dinantikan banyak orang, terutama setelah bertahun-tahun menjalani rutinitas pekerjaan. Ada yang menantikan kebebasan melakukan kegiatan tanpa adanya ikatan jadwal yang mengikat ataupun target yang ketat. Namun tidak sedikit yang merasa khawatir tentang bagaimana mengisi waktu luang dengan produktif. Hal ini juga di alami dan dirasakan oleh H. Enafis Yuliendra, SE,  biasa di sapa Da Yul atau Pak Yul saat masa akhir pengabdian di Bank Nagari sebelum resmi pensiun pada Bulan Maret tahun 2019.

Menghadapi masa transisi tersebut pastinya akan terpikir kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk mengisi waktu saat sudah pensiun. “Alhamdulillah saya memiliki hobi burung berkicau, kebetulan saya punya murai batu yang memiliki karakter dan cukup stabil prestasinya.  Saat menghadiri acara lomba burung dan bertemu dengan rekan-rekan lain, beberapa kali sempat membahas mengenai penangkaran murai batu. Saya mulai berfikir, saat memasuki pensiun tentu kondisi keuangan saya akan terbatas dan membuat saya tidak mungkin juga membeli burung pengganti ketika burung yang saya pegang sekarang menurun performnya atau mati atau lepas mungkin. Dari situlah akhirnya saya memutuskan mencoba menangkarkan murai batu.” terang Pak Yul mengawali percakapan. Ditambah juga pengalaman rekan-rekan kicaumania yang memiliki burung murai batu bagus namun saat mati sangat sulit mencari pengganti, dan menyesali kenapa tidak ditangkarkan untuk memiliki trah anak hasil penangkaran.

Saat hendak memulai penangkaran Pak Yul masih aktif bekerja dan belum  memiliki waktu luang maksimal mengurus penangkaran, akhirnya burung murai batu dititipkan ke rekan untuk dibantu menangkarkan. Dibuatlah satu petak penangkaran murai batu. Produksi pertama netas 3 ekor. 1 anak di ambil Pak Yul, 2 Ekor diserahkan ke kawan yang merawat dan menangkarkan. Setelah itu Pak Yul semakin bersemangat untuk menangkar murai batu. “Prosesnya cukup berat juga, jujur 3 tahun pertama masih belum terlihat progres yang signifikan. Karena kita juga ibaratnya otodidak belajarnya. Hanya berdasar masukan dan pengalaman rekan-rekan yang mengenrti masalah penangkaran. Beruntung saya memiliki Partner Uda Nasir, beliau cukup disiplin, responsif dan cekatan serta teliti dalam membantu saya mengelola penangkaran.” terang Pak Yul

Kini kondisi penangkaran Comando Bird Farm dapat dikatakan sudah mulai stabil tanpa ada kendala yang berarti. Produksi lancar, siklus mabung indukan juga bagus. Suplai pakan dan esktra fooding juga terjaga ketersediaannya. Lokasi penangkaran yang berada di lingkungan persawahan dikelilingi dataran tinggi juga membuat burung-burung di penangkaran tidak banyak terganggu dan dapat maksimal berproduksi.

Ditanya menyangkut nama Comando Bird Farm, Pak Yul menjelaskan bahwa nama Comando yang saat ini di pakai buat nama penangkaran diambil dari nama burung yang pertama kali ditangkar yaitu Murai Batu Comando. Burung Murai Batu kesayangan yang saat itu menjadi andalan untuk di bawa mengikuti acara-acara lomba burung berkicau.

H. Enafis Yuliendra, SE (Pak Yul). Owner Comando BF Solok, Sumatera Barat
Uda Nasir (Penanggung Jawab Penangkaran Comando BF) bersama Pak Yul

Perjodohan Dan Produksi 

Awal mulai menangkar sendiri, ternyata tidak semudah yang Pak Yul bayangkan. Kegagalan demi kegagalan sempat di alami dan di rasakan. Terutama saat proses penjodohan Comando. Bayangkan, sudah 10 Betina yang coba di jodohkan dengan Comando, semuanya mati di bunuh Comando. “Hampir putus asa waktu itu, dari sisi waktu, nominal uang, kesabaran. Sebanyak 10 betina belum juga bisa jodoh, malah tragis semua di hajar sampai tewas dengan luka yang sama di kepala dan leher bagian belakang.” kisah Pak Yul

Terus berusaha mencari solusi, Pak Yul mencoba bertanya ke rekan-rekan kicaumania, ataupun kepada rekan-rekan penangkar yang telah lama berhasil menangkar burung murai batu. “Kebetulan saat saya menghadiri acara lomba burung, bertemulah dengan seorang kawan. Curhat saya mengenai perjodohan Comando. Saat itu masukan kawan ini cukup berarti dan logis. Kebetulan saat obrolan tersebut berlangsung, ada penawaran murai batu betina yang berasal dari daerah Calang, Aceh, pembayaran bisa dibayarkan saat burung sudah sampai. Dengan penuh keyakinan, langsung saya iyakan penawarannya, dan di kirim burungnya.” jelas Pak Yul

Setelah betina dari daerah Calang, Aceh sampai di Solok langsung coba di lakukan proses perjodohan. “Alhamdulillah, ternyata Comando mau berjodoh dengan betina dari Calang, tidak dibunuhnya. Bahkan hingga saat ini belum pernah ganti betina. Abadi berpasangannya.” terang Pak Yul. Hasil produksi pertama terus di kembangkan lagi dengan  perjodohan anak-anaknya. Dari awalnya hanya 1 petak kandang penangkaran, sekarang sudah 15 kandang penangkaran yang ada di Comando Bird Farm. Dimana Pasangan produktif ada 11 Pasang. 1 Pasang adalah Comando, 10 Pasang adalah anak cucu Comando yang juga ditangkarkan. 4 Kandang memang sengaja di kosongkongkan untuk menampung anakan yang sudah mandiri dan baru lepas dari asuhan induknya.

Sesuai nama penangkaran, semua pasangan yang ada dipenangkaran adalah generasi dari Comando. Tidak ada yang berasal dari luar penangkaran Comado. “Semua memang murni gen dan generasi Comando. Konsepnya setiap menetas akan dipilih satu untuk di tangkarkan, contoh anak Comando pertama ada netas 3 Ekor. 1 Ekor kita siapkan memang untuk ditangkar lagi, begitu pula anak generasi ke dua, kita ambil 1 ekor juga untuk persiapan produksi begtu seterusnya.” kisah Pak Yul “Saat ini sudah generasi ke enam yang ada di penangkaran Comando BF, Dan memang sangat relevan dengan nama Comando Bird Farm, semua indukan dan anakan berasal dari keturuan dan gen Comando.” tambah Pak Yul

Pemasaran

Seiring telah mulai stabil produksi dan pengelolaan manajemen penangkaran yang efisien dan efektif, mulailah Pak Yul mempromosikan hasil penangkaran Comando BF. Keterbukaan data serta kondisi anakan, membuat pembeli merasa terlayani dengan maksimal. “Saya tidak pernah berani memberikan jaminan Juara, namanya juga makhluk hidup, tapi saya akan jelaskan sejelas-jelasnya anakan yang akan di pinang calon pembeli. Silsilah mana, anakan siapa, data dan sertifikat lahir kami berikan. Insyaallah tidak ada manipulasi.” tegas Pak Yul.

Pembeli Luar Pulau pertama yang meminang anakan Comando adalah om Panji dari Tangerang. Dari Malang, Jawa Timur juga ada. Namun yang cukup fenomal adalah Murai Batu Gerhana yang di pinang Herlin Leather, Garut, Jawa barat. Dimana kiprahnya dan penampilan Murai Batu Gehana sempat membuat trending berita di seputar Murai Mania Jawa Barat saat menjuari Lomba Viking Arena dan mendapat penawaran langsung dari Mr. Prio, namun oleh sang pemilik belum mau di jual.

“Alhamdulillah trah anakan dari Comando BF dapat berprestasi di Pulau Jawa. Sebuah kebanggaan bagi penangkar, saya pribadi dan Uda Nasir serta bisa jadi tolak ukur keberhasilan kita menangkar murai batu. Bukan sekedar berproduksi tapi sekaligus juga diimbangi dengan prestasi.” ujar Pak Yul

Hobi Sarana Silaturahmi

Seiring aktifitas penangkaran burung murai batu Comando Bird Farm, Pak Yul merasakan bahwa hobi kicau yang selama ini di tekuni sangat besar manfaat yang dirasakan. Banyak relasi, sudah pasti. Tetapi dapat bersilaturahmi dengan rekan-rekan kicaumania itu yang tidak ternilai dengan materi. “Saya dapat keliling Pulau Jawa karna hobi burung berkicau. Kalau bukan karna hobi burung berkicau. Belum tentu saya punya waktu dan kesempatan main hingga Jawa Timur.” ungkap Pak Yul.

Untuk rekan-rekan yang memerlukan informasi, ingin silaturahmi. Hendak bertukar ilmu seputar penangkaran. Dapat menghubungi langsung Pak Yul selaku owner Comando BF. Insyaallah akan direspon dengan baik oleh Pak Yul. Terlebih jika ada rekan-rekan yang akan silaturahmi langsung berkunjung ke penangkaran Comando BF, dengan senang hati Pak Yul akan menyambut dan melayani kedatangan rekan-rekan kicaumania. (WP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.