Kajian NgaSSo: Jangan Main-main dengan Sumpah

oleh -24163 Dilihat
Peserta diskusi kajian NgaSSo di Alamo Homestay Nitiprayan Bantul. (foto: istimewa)
Peserta diskusi kajian NgaSSo di Alamo Homestay Nitiprayan Bantul. (foto: istimewa)

Bantul, BnR News –– Fenomena pejabat yang menyalahgunakan jabatan, tidak amanah sesuai sumpah jabatan menjadi sorotan banyak pihak. Salah satunya menjadi tema dalam Pengajian NgaSSo edisi 26 Juli 2025. Pengajian NgaSSo diselenggarakan rutin setiap Sabtu sore di Alamo Homestay Nitiprayan Bantul. Kelompok pengajian yang diinisiasi oleh Prof. Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. dosen prodi Teknik Lingkungan FTSP UII ini menjadi bagian dari upaya mengembangkan dakwah islamiyah di Bantul.

“Dalam Islam, sumpah bukan main-main, karena janji sakral dengan menyebut nama Allah, yang jika dilanggar bisa berujung dosa besar. Allah berfirman dalam surath Al-Maidah ayat 89 yang artinya ‘Dan peliharalah sumpahmu’. Rasulullah bahkan mengingatkan bahwa sumpah palsu bisa menenggelamkan pelakunya ke neraka,” ungkap Ustadz Ahmad Eko yang mengangkat tema bahasan sumpah berdasar kitab Fathul Qorib.

Menurutnya, sumpah sebuah kata yang sering diikrarkan, tapi jarang benar-benar dihayati, termasuk sumpah jabatan para pejabat. Lalu, bagaimana dengan sumpah para pejabat ketika dilantik?

“Kalimat ‘Demi Allah, saya bersumpah akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya’ terdengar lantang. Namun, apakah hati dan tindakannya sejalan? Sumpah jabatan bukan sekadar formalitas. itu adalah amanah besar, bukan hanya di mata rakyat, tapi juga di hadapan Allah. Mengingkari sumpah sama artinya mengkhianati kepercayaan dan amanah,” kata Ustadz Ahmad Eko.

Tema bahasan berkenaan sumpah dan amanah dalam kajian NgaSSo menjadi sarana diskusi bersama jamaah. Banyak yang sepakat, sumpah saat ini menjadi janji ucapan sebatas seremonial tanpa rasa takut kepada Allah. Peserta diskusi, menekankan sekali ucapan ‘Demi Allah’ diucapkan, itu adalah kontrak spiritual yang kelak dipertanggungjawabkan kepada Allah.

Widodo Brontowiyono sebagai pengelola NgaSSo juga menambahkan bahwa ada yang menarik dalam ikrar sumpah yaitu Allah pun bersumpah dalam Al-Qur’an, misal ‘Demi Waktu dan Demi Fajar’. Tentu sumpah dari Allah ini berbeda dengan sumpah yg diucapkan oleh manusia.

Kesimpulan dalam diskusi kajian NgaSSo kali ini, yakni sumpah memang ucapan sederhana namun jangan bermain-main dengan sumpah. Baik kita sebagai rakyat maupun mereka yang memegang jabatan, janji dan sumpah adalah cermin kejujuran kita di dunia dan akhirat. (YK 01/VIP)