Kisruh di Pengkot TI Palembang, Sekum KONI Palembang Angkat Bicara

oleh -1855 Dilihat
Sekretaris Umum KONI Kota Palembang Rubi Indiarta SH

PALEMBANG – Munculnya surat edaran yang mengatasnamakan Pengurus Kota Taekwondo Indonesia (Pengkot TI) Kota Palembang. nomor : 061/S.Pem/ .PENGKOT.TI.PLM/VII/2025 tertanggal 3 Juli 2025.

Dalam surat yang ditandatangani Alisan SH MH MSi CPL yang menyebutkan sebagai Ketua TI Palembang menegaskan. dua hal ;

  1. Seluruh Ketua/Club dan Unit Saboemnim, Saboem, dan Seluruh Atlet dibawah Payung PengKot TI Palembang, Tidak diperkenankan mengikuti seluruh kegiatan diluar rekomendasi/izin dari Pengkot TI Palembang
  2. Seluruh Ketua/Club dan Unit. Saboemnim, Saboem, dan seluruh Atlet dibawah Payung PengKot TI Palembang, tidak diperkenankan untuk bergabung pada tim/perkumpulan apa pun, (termasuk mengikuti SELEKOT Cabor Taekwondo Kota Palembang untuk Event PORPROV MUBA di bulan Juli 2025 mendatang) apabila ada oknum di luar Taekwondo Indonesia yang mengajak untuk mengikuti seleksi atlet, membuat tim, perkumpulan, dsb yang mengatasnamakan PBTI, PengProv TISS / PengKot TI Pig.

Pada surat tersebut juga menegaskan sanksi, “Apabila kedua poin diatas masih tidak dipatuhi/dilanggar, maka PengKot TI Palembang akan mengeluarkan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku s/d dalam bentuk Pembekuan klub/unit, dan blacklist para atlet yang terdata, baik di wilayah Pengkot TI Palembang, dan juga direkomendasikan ke PengProv TI Sumsel,”jelas isi surat

Sekretaris Umum KONI Kota Palembang Rubi Indiarta SH sangat menyayangkan surat tersebut.

“Sangat kami sayangkan, karena kisruh di pengkot harusnya diselesaikan di ranah pengkot bukan malah mengorbankan atlet yang sudah susah payah berlatih dan berjuang.
Sementara kita sama-sama tahu event tertinggi di bidang olahraga di tingkat provinsi itu adalah porprov. Tapi malah di event yang dilaksanakan 2 tahunan ini malah pengkot berbuat hal-hal yang merugikan dan mengorbankan atlet,” terangnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Palembang ini juga meminta sengketa di Cabor Taekwondo Indonesia Palembang diselesaikan secara musyawarah.

“Kalau tidak bisa. Selesaikan sesuai aturan, dipanggil, disidangkan, dan diselesaikan. Sebab kita tahu pasti atlet kecewa, orang tua atlet kecewa kalau sampe ini berlarut. Ingat. Tidak ada yang namanya cabor kalau tidak ada atlit, jadi hal-hal seperti ini harus dipikirkan,” himbauannya

“Pada prinsipnya KONI Palembang membuka selebar-lebarnya, dan tegas kami katakan sesuai program kerja yang sudah kami buat, harusnya atlet sudah melaksanakan TC, dan selekot, silakan mereka melaksanakan selekot dan TC. Kalau sampai batas waktu yang sudah ditentukan ternyata pengkot TI tidak melaksanakan, maka kami akan coret pengkot TI untuk dikirimkan ke Porprov Muba,” tegasnya.

Ia juga menegaskan tidak menutup kemungkinan apabila masih belum selesai. Maka keanggotaan pengkot TI juga akan kami coret di KONI Kota Palembang. Artinya, selama kisruh di TI belum selesai, maka kami anggap pengkot tersebut bukan bagian dari KONI Palembang.

“Ini juga penegasan dari kami. Untuk cabor-cabor yang lain di kota Palembang ini agar jangan mengedepankan ego. Tapi kita utamakan kekeluargaan, dan sama-sama kita bangun atlet terbaik dan berprestasi di kota Palembang. Mari kita sama-sama jangan ada kepentingan kepentingan lain. Selain kepentingan atlet dan prestasi. Sehingga. target juara umum. Sama-sama kita gapai di porprov Muba nanti,” tandasnya.