Mengenang Almarhum Ustadz Muhammad Husein Dahlan

oleh -8817 Dilihat
Ustadz Drs. H.M. Husein Dahlan (foto:Gus Mar Yogya, instagram/jogjagusmar)
Ustadz Drs. H.M. Husein Dahlan (foto:Gus Mar Yogya, instagram/jogjagusmar)

Sekelumit Kenangan untuk Almarhum Ustadz Muhammad Husein Dahlan (MUHUDA)
Penulis: Prof. Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc. 

Ada rasa haru sekaligus syukur ketika kita mengenang sosok Ustadz Muhammad Husein Dahlan—atau yang akrab dikenal dengan singkatan namanya: MUHUDA. Beliau lahir di Palembang, 15 Agustus 1945— dua hari sebelum bangsa ini memproklamasikan kemerdekaannya. Seakan menjadi pertanda, hidup beliau senantiasa diwarnai semangat perjuangan: menegakkan ilmu, meneguhkan iman, dan menebar manfaat hingga akhir hayat.

Sebagai pendidik, almarhum dikenal luas sebagai dosen Bahasa Inggris di ABAYO (Akademi Bahasa Asing Yogyakarta) yang kini melebur ke Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY). Beliau juga mengajar di Universitas Islam Indonesia (UII) dan beberapa perguruan tinggi lainnya. Dari ruang kuliah itulah beliau menanamkan teladan kedisiplinan yang luar biasa. Beliau selalu hadir lebih awal, rapi, siap mengajar, dan menutup kuliah dengan doa penuh ketulusan.

Kedisiplinan ini menjadi ciri khasnya. Beliau sering berkata: “Belajar itu ibadah, dan ibadah itu harus dimulai dengan niat yang benar serta dijalankan dengan disiplin.”

Di luar kampus, almarhum aktif membimbing masyarakat melalui dakwah. Beliau juga pernah memimpin POB (Pengkajian Olah Batin) An-Nuur, sebuah organisasi yang didirikan oleh Bapak Drs. Sumitro di Yogyakarta. Melalui wadah ini, beliau menekankan pentingnya akidah dan olah batin: menyucikan hati, menjaga niat, dan menguatkan ruhani.

Selain sebagai ulama, beliau juga dikenal sebagai motivator ulung. Tidak sedikit acara di Yogyakarta yang beliau isi dengan kata-kata penguat, penyejuk, dan penyemangat. Beliau mampu mendorong warga agar bangkit, optimis, dan memaknai hidup dengan lebih ikhlas. Pesannya selalu sederhana, tetapi penuh daya hidup.

Beliau juga aktif mengisi pengajian khusus lansia yang dikelola oleh Ustadz Anant (mantan rocker yang hijrah full sebagai dai) di Majelis Gua Hiro. Di forum itu, beliau mendampingi para sepuh dengan penuh kesabaran, memberikan motivasi agar tetap dekat dengan Allah di usia senja, sekaligus memberi teladan bahwa tidak ada batas usia untuk terus belajar dan memperdalam iman.

Bagi murid, sahabat, dan jamaahnya, Ustadz MUHUDA adalah teladan yang hidup. Ada yang mengingat betapa lembut beliau menegur, ada pula yang tak lupa senyum menyejukkan yang selalu beliau berikan usai pengajian. Bahkan di usia senja, dengan langkah agak tertatih beliau tetap berusaha hadir menyampaikan ilmu, khususnya di acara rutin An Nur, dzikiran dan pengajian Kamis Malam. Semangatnya tak pernah pudar.

Kini, Ustadz MUHUDA telah kembali ke haribaan Allah. Tetapi jejaknya jelas: kesederhanaan hidup, kedisiplinan yang luar biasa, semangat dakwah, dan motivasi yang menguatkan banyak orang. Kita kehilangan, tetapi sekaligus berbahagia karena pernah dididik, diarahkan, dan disentuh hati ini oleh beliau.

Ya Allah, ampunilah almarhum Ustadz Muhammad Husein Dahlan.
Terimalah seluruh amal kebaikannya, lapangkanlah kuburnya, dan jadikanlah cahaya-Mu menerangi setiap sisi peristirahatannya.
Tempatkanlah beliau di sisi-Mu bersama hamba-hamba yang Engkau cintai.
Jadikan ilmu, dakwah, dan motivasi beliau sebagai amal jariyah yang terus mengalir pahalanya hingga akhir zaman.
Limpahkan kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Dan jadikan kami penerus kebaikan beliau: menjaga disiplin, memperkuat niat, dan terus menebar manfaat bagi sesama.

Ustadz Muhammad Husein Dahlan, dimakamkan di Yogyakarta, Jumat, 22 Agustus 2025
Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn.
Al-Fātiḥah.

(Alamo Homestay Nitiprayan, 24 Agustus 2025)

No More Posts Available.

No more pages to load.