Pengajian NgaSSo: Amal Ditentukan oleh Niat dan Hasil Akhirnya

oleh -4679 Dilihat
Sebagian peserta kajian NgaSSo di Bantul (foto: istimewa)
Sebagian peserta kajian NgaSSo di Bantul (foto: istimewa)

Bantul, BnR News,– Pengajian rutin NgaSSo edisi awal bulan kembali diselenggarakan di Alamo Homestay, Nitiprayan, Bantul, Sabtu (2/8/2025). Kajian kali ini mengangkat tema ‘Amal Ditentukan oleh Niat dan Hasil Akhirnya’ disampaikan oleh Ustadz Akhmad Eko Supriatno, kajian kitab klasik Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali.

“Setiap amal perbuatan dinilai bukan hanya dari lahiriahnya, melainkan dari niat yang melandasinya dan konsistensi hingga akhir. Niat yang benar menjadi pondasi nilai amal, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Innamal a‘mālu bin-niyyāt, yang artinya sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya,” Ustadz Akhmad.

Lebih lanjut, Ustadz Ahmad mengutip pernyataan Imam Al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah: “Jangan tertipu oleh amal yang tampak indah jika niatmu masih terikat oleh hawa nafsu. Lihatlah kepada akhir amal, karena di sanalah penentu balasan.” kata Ustadz Akhmad dihadiri oleh puluhan peserta kajian dari berbagai kalangan.

Ustadz Ahmad Eko mengajak peserta kajian untuk memperbanyak amal sederhana yang diniatkan dengan tulus, seperti membaca basmalah sebelum memulai aktivitas, membantu sesama dengan ikhlas, dan menjaga keistiqamahan dalam ibadah.

Niat memang menjadi kunci penentu sebuah perbuatan, merujuk sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang artinya: Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.”

Sebegitu pentingnya niat dalam perbuatan dan ibadah, hingga Imam Bukhari menyebutkan hadits tentang niat ini di awal kitab shahihnya sebagai mukadimah kitabnya, di sana tersirat bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena mengharap Wajah Allah adalah sia-sia, tidak ada hasil sama sekali baik di dunia maupun di akhirat. Didukung oleh Al Mundzir yang secara jelas menyebutkan dari Ar Rabi’ bin Khutsaim, ia berkata, “Segala sesuatu yang tidak diniatkan mencari keridhaan Allah ‘Azza wa Jalla, maka akan sia-sia”. Diperkuat apa yang disampaikan oleh Abu Abdillah rahimahullah yang berkata, “Tidak ada hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih banyak, kaya dan dalamnya faedah daripada hadits ini”.

Kajian NgaSSo merupakan forum kajian Islam yang rutin dilaksanakan setiap Sabtu sore di Bantul, dengan materi yang menggabungkan kajian fiqih, akhlak, dan tasawuf, serta dipandu dengan pendekatan yang membumi dan aplikatif. Kajian mengundang narasumber para ustadz yang mampu menyesuaikan dengan peserta. Penanggung jawab Kajian NgaSSo, Prof Widodo Brontowiyono dalam sambutannya mengajak jamaah untuk menjadikan niat sebagai bagian utama dari kehidupan sehari-hari.

“Hidup ini singkat dan penuh pilihan. Niat yang baik bisa mengubah aktivitas biasa menjadi ibadah. Mulailah dengan ‘Bismillah’, dan selesaikan dengan husnul khatimah. Sesuai dengan tujuan diadakannya pengajian NgaSSo untuk membangun kesadaran ruhani dalam keseharian masyarakat, bukan hanya dalam ritual, tapi juga dalam laku hidup. Perlu diingat, setiap langkah kita bisa menjadi amal sholeh, asal diniatkan lillāhi ta‘ālā dan dijaga sampai akhir,” pesan Prof Widodo yang merupakan dosen FTSP Univeritas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Prod Widodo, menutup kajian dengan pesan spiritual.
“Kehidupan modern yang serba cepat sering membuat kita lupa memaknai niat dan arah hidup. Pengajian ini menjadi pengingat bahwa nilai amal bukan hanya apa yang dilakukan, tetapi untuk siapa dan bagaimana kita mengakhirinya,” ujarnya menutup kajian. (YK 01/VIP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.